Jumat, 30 Maret 2012

Dilarang Jum’atan di Sini


Seharian cuap-cuap sampai mulut monyong dalam aksi demo sepagian ini, tak terasa hampir masuk waktu Jum’atan. Masuklah sang pendemo ke latar masjid hendak berwudhu. Belum banyak orang rupanya, karena waktu azan masih lama.
Orang itu sejak melangkah masuk hingga duduk di serambi masjid diamati dengan seksama oleh bang marbot masjid. Tiap gerakan selalu diawasi dan diamati, begitu juga dengan tas yang dibawanya.
“Heeh, ente mau ngapain ke sini? Habis demo ya?”
“Betul bang marbot, demo boleh demo, tapi urusan kewajiban ngga boleh tinggal kan?”
“Mau Jum’atan? Mana perlengkapan shalatnya? Punya?”
“Itulah bang marbot, ngga bawa. Di sini ada yang bisa dipinjem ngga?”
“Ngga ada. Lagian Jum’atan di sini laki semua yang ikutan”
“Pinjem sarung dong...........”
“Ente hapus dulu tuh make-up yang menor, ganti baju longdress ente, habis demo masak di mana sih? Kalo ngga ganti kostum ngga boleh Jum’atan di sini”
“Ayke habis demo masak di rumah bu RT”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar