Jumat, 30 Maret 2012

Akhirnya Premium Jadi 3000 Perak, Broooh


Terjawab sudah teka-teki yang terus membayangi sepanjang bulan kemarin dan bulan ini. Di ujung-ujung keadaan yang makin kritis dan menggila di jalan-jalan, keadaan yang penuh gempita dan sorak sorai di gedung wakil rakyat (atau wakil setan), Pak Presiden pun mengumumkan perihal harga BBM yang ternyata untuk premium kini hanya 3000 perak saja.
Kok bisa?
Ya bisalah. Namanya juga pemerintah, mau ngapain juga bisa kan? Apalagi setelah adanya lobi yang alot sama anggota parlemen dan goyang sana goyang sini, lalu disruduk ama banteng mabok.
Kalo hanya bikin harga premium 3000 perak doang mah, enceeeeer.........
Okey simak aja laporannya yang dikutip dari MatreTV, TVOon, dll dll..............
Pidato SBY :
Melihat perkembangan yang ada.........

Menimbang............

Memutuskan...........

Bentar liat teks dulu.............

Karena mahasiswa sangat suka bigmac..........

Pemerintah menetapkan...........

Kenaikan BBM.......... DI.BA.TAL.KAN !!...........

Harga premium ditetapkan Rp. 3000...............

Oh Em Ji....... Ngga Sia-sia Demo di Mc’D.......... (Mahasiswa & Rakyat)

Per ½ Liter Broooooooooh..............

Fffffuuuuu....... ffffuuuuu............. (Mahasiswa & Rakyat)

Haghaghaghag...............
Haghaghaghag...............
Haghaghaghag...............
Haghaghaghag...............
Haghaghaghag...............
Haghaghaghag...............
Gubraaak.................
datang superhero.......................
mendaratnya terlalu tajam dan kencang, jadi nabrak jendela....................

Dilarang Jum’atan di Sini


Seharian cuap-cuap sampai mulut monyong dalam aksi demo sepagian ini, tak terasa hampir masuk waktu Jum’atan. Masuklah sang pendemo ke latar masjid hendak berwudhu. Belum banyak orang rupanya, karena waktu azan masih lama.
Orang itu sejak melangkah masuk hingga duduk di serambi masjid diamati dengan seksama oleh bang marbot masjid. Tiap gerakan selalu diawasi dan diamati, begitu juga dengan tas yang dibawanya.
“Heeh, ente mau ngapain ke sini? Habis demo ya?”
“Betul bang marbot, demo boleh demo, tapi urusan kewajiban ngga boleh tinggal kan?”
“Mau Jum’atan? Mana perlengkapan shalatnya? Punya?”
“Itulah bang marbot, ngga bawa. Di sini ada yang bisa dipinjem ngga?”
“Ngga ada. Lagian Jum’atan di sini laki semua yang ikutan”
“Pinjem sarung dong...........”
“Ente hapus dulu tuh make-up yang menor, ganti baju longdress ente, habis demo masak di mana sih? Kalo ngga ganti kostum ngga boleh Jum’atan di sini”
“Ayke habis demo masak di rumah bu RT”