SURAKARTA,
KOMPAS.com - Wali Kota Surakarta
Joko Widodo menjanjikan sebuah kejutan dalam penyelenggaraan Kongres Persatuan
Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI pada 9 Juli 2011. Panitia kongres akan
meminimalkan penjagaan oleh aparat kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia atau
TNI dan menggantinya dengan "pagar betis" seratus Putri Solo.
Joko
mengatakan, para putri ayu itu akan menyambut kedatangan peserta kongres ketika
masuk ke areal kongres. "Kongres itu sendiri akan dibuat tertutup untuk
meminimalkan risiko ancaman keamanan," ujar Joko di Surakarta, Jawa
Tengah, Senin (27/6/2011) saat menjamu makan siang Kepala Pusat Investasi
Pemerintah (PIP) Soritaon Siregar.
Joko
menambahkan, selama kongres, akan ada dua Putri Solo yang akan melayani para
peserta kongres dengan mengantarkan mikrofon kepada peserta yang ingin bertanya
atau menyampaikan pendapat. Kedua Putri Solo itu juga akan mendampingi penanya
hingga selesai menyampaikan pendapat atau pertanyaan.
"Jika
peserta kongres yang bertanya itu emosi, maka tugas kedua Putri Solo itu adalah
mengingatkan peserta kongres itu agar tidak emosi," ujarnya.
Aparat
kepolisian dan TNI juga tetap dilibatkan untuk mengamankan kongres, tapi hanya
ditempatkan di lingkar luar kawasan kongres. Saat ini, panitia kongres dari
Solo masih menyelesakan teknis terakhir yang dibutuhkan untuk hari pelaksanaan.
"Saya
masih harus menyelesaikan diskusi soal kostum yang akan dikenakan oleh Putri
Solo nanti," kata Joko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar